Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Perempuan dan Syari’at islam

Oleh: Zahriani Ahmad Amin WACANA seputar perempuan dan syari`at Islam masih saja menyisakan permasalahan yang menarik diperbincangkan. Konon lagi selama ini seperti belum ditemukan formula yang tepat dalam penegakan syari`at Islam kepada khalayak umum, terutama kepada kaum perempuan. Padahal kalau mau jujur, tataran normatifitas (ajaran normatif Islam) dan sepanjang yang dipraktekkan Nabi Muhammad SAW, tidak ada pertentangan atau konflik antara perempuan dan syari`at Islam.

Peran Perempuan Dalam Islam

Beberapa waktu yang lalu saya sering mendapatkan postingan dari kawan-kawan di dunia maya yang berisi kalimat “Aku milik suamiku dan suamiku milik ibunya" . Sebenarnya kalimat ini sudah lazim berkembang  dalam masyarakat kita baik secara maknawinya ataupun ungkapannya. Namun entah mengapa saya merasa sedikit tergelitik ketika membacanya, karena menurut saya kalimat ini memiliki konotasi yang negatif. Kalimat ini seakan-akan memberikan hak kepemilikan yang mutlak bagi seseorang terhadap kehidupan orang lainnya. Sehingga tidaklah heran ketika kita temui perilaku hubungan suami isteri yang kurang harmonis, begitu juga hubungan antara mertua dan menantu perempuannya. Secara psikologis kalimat negatif akan memberikan pengaruh yang negatif pula terhadap seseorang atau masyarakat. Bila kita telaah kalimat ini nampak jelas memposisikan kedudukan seorang perempuan terhadap laki-laki dua kali sebagai subordinat. Pertama perempuan adalah milik suaminya dan karena suami adalah milik ibuny